05 October 2012
14 June 2012
KONSTRUKSI BATERAI (ACCU)
Konstruksi
Baterai
Baterai terdiri dari beberapa
komponen antara lain : Kotak baterai, terminal baterai, elektrolit
baterai, lubang elektrolit baterai, tutup baterai dan sel baterai. Dalam
satu baterai terdiri dari beberapa sel baterai, tiap sel menghasilkan tegangan
2 - 2,2 V. Baterai 6 V terdiri dari 3 sel, dan baterai 12 V mempunyai 6 sel
baterai yang dirangkai secara seri.
Tiap sel baterai mempunyai
lubang untuk mengisi elektrolit baterai, lubang tersebut ditutup dengan tutup
baterai, pada tutup terdapat lubang ventilasi yang digunakan untuk mengalirkan
uap dari elektrolit baterai. Tiap sel baterai terdapat plat positip, saparator
dan plat negatip, plat positip berwarna coklat gelap (dark brown) dan
plat negatip berwarna abu-abu metalik (metallic gray).
Konstruksi Baterai
a.
Kotak baterai
Wadah yang
menampung elektrolit dan elemen baterai disebut kotak baterai. Ruangan
didalamnya dibagi menjadi ruangan sesuai dengan jumlah selnya. Pada kotak
baterai terdapat garis tanda upper level dan lower level , sebagai indicator
jumlah elektrolit.
b.
Elektrolit Baterai
Elektrolit
baterai merupakan campuran antara air suling (H2O) dengan
asam sulfat (SO4), komposisi campuran adalah 64 % H2O
dan dan 36 % SO4. Dari
campuran tersebut diperoleh elektrolit baterai dengan berat jenis 1,270.
Komposisi elektrolit
baterai
c.
Sumbat Ventilasi
Sumbat ventilasi
ialah tutup untuk lubang pengisian elektrolit. Sumbat ini juga berfungsi untuk
memisahkan gas hidrogen (yang terbentuk saat pengisian) dan uap asam sulfat di
dalam baterai dengan cara membiarkan gas hidrogen keluar lewat lubang
ventilasi, sedangkan uap asam sulfat mengembun pada tepian ventilasi dan menetes
kembali ke bawah.
Kotak dan sumbat baterai
Klo mau download modulnya bisa di sedot ni...Gratis...tis....tis....
http://adf.ly/Cy3eP
Klo mau download modulnya bisa di sedot ni...Gratis...tis....tis....
http://adf.ly/Cy3eP
11 February 2012
Air Condition (AC)
Air Condition (AC)
Secara sederhana bagian-bagian sistem AC dapat dilihat
pada gambar :
a. Zat
pendingin bertekanan tinggi dari kompresor berupa gas
b. Zat
pendingin yang sudah didinginkan oleh kondensor berubah bentuk dari gas menjadi
cair
c. Zat
pendingin yang telah diturunkan tekanannya oleh katup ekspansi, berubah bentuk
menjadi uap
d. Zat
pendingin telah menyerap panas pada evaporator berubah bentuk menjadi gas
- Zat pendingin yang berbentuk gas diberi tekanan oleh kompresor (1) sehingga beredar dalam sistem AC, karena adanya tekanan maka zat pendingin menjadi panas.
- Kondensor (2) akan mendinginkan zat pendingin tersebut (kondensasi), sementara tekanan zat pendingin masih tetap tinggi dan berubah bentuk menjadi cair.
- Saringan / filter (3) akan mengisap uap air dan menyaring kotoran dalam zat pendingin agar tidak beredar pada sistem.
- Tekanan zat pendingin pada sistem akan diturunkan oleh katup ekspansi (4) berubah bentuk dari cair menjadi uap.
- Evaporator akan mengambil panas di sekelilingnya, menyebabkan zat pendingin menguap menjadi gas dan kembali ke kompresor.
- Proses ini berlanjut seperti semula.
Subscribe to:
Posts (Atom)